Rabu, 10 September 2008

kisah anak yang durhaka

pada zaman dahulu kala tinggalah
seorang ibu tua yang sangat miskin dan anak laki-lakinya didesa terpencil. mula-mula anak itu adalah anak yang baik hati, ramah, dan tidak sombong.
akan tetapi pada suatu hari datang beberapa orang pelaut yang menawarkan ia kerja bersama mereka, dan anak itu bilang pada ibunya bahwa ia akan pergi
merantau bersama para pelaut-pelaut itu. dan dengan rasa sedih ibunya ini mengizinkannya walaupun ibunya ini mulai berpikir bahaya-bahaya yang akan terjadi. dan setelah membereskan barang-barangnya anak ini berpamitan dengan ibunya akan tetapi sebelum berpamitan ibunya ini bilang pada anaknya "nak, apa kamu tidak kahwatir nanti akan terjadi bahaya-bahaya yang akan terjadi nantinya? apakah sebaiknya kamu pikirkan dulu?" lalu si anak bilang kepada ibunya "ya, bu saya sudah pikirkan itu dari tadi, akan tetapi saya tetap ingin pergi bersama mereka. tolong izinkan saya bu..." mendengar hal itu ibunya tak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa mengizinkan anaknya untuk pergi. dan pergilah anak itu dan berjanji pada ibunya ketika pulang ia akan membawa uang yang banyak. akan tetapi pada suatu hari saat anak itu sedang berlayar perkataan ibunya benar akan bahaya itu. angin yang sangat besar, badai, hujan, ombak di lautan itu pun
menjatuhkan kapal mereka kelaut. dan sampailah anak itu semua kesebuah pulau. dan terpisah dari kawan-kawannya yang hilang entah kemana. pada saat itu perut sianak lapar dan hendak mencari makan ia melihat sebuah istana yang megah dan seorang wanita cantik dan ayahnya. yang merupakan raja dan puterinya. sedang makan. lalu tanpa pikir panjang ia segera menghampiri raja dan puterinya itu lalu minta makan kepada mereka akan tetapi ketika sampai ia malah dihina oleh siputerinya itu dan bilang kepada ayahnya "ayah, siapa mahkluk yang kotor ini?" akan tetapi sirajanya itu memberikan ia makanan dan minuman yang layak dan bilang " jangan malu-malu makanlah yang banyak"
dan selesai makan sianak ini menceritakan kalau ia terdampar karena badai kemarin malam. tak lama kemudian siraja ini bilang akan menikahkannya dengan anaknya. dan melupakan janjinya dengan ibunya. dan menikah dengan puteri raja tersebut dengan bahagia.
lalu pada suatu hari ketika ia sudah menjadi saudagar kaya ia pergi ke desa ibunya hanya untuk jalan-jalan saja. dan pada saat ia sampai disana ia disambut seorang perempuan tua yang hina, dan kotor. yang ternyata adalah ibunya sendiri. dan bilang padanya "anakku, anakku! kau sudah kembali nak" dan saat itu pun ia menepis ibunya, menghina ibunya dengan kasar karena malu dengan pertanyaan istrinya "apakah pengemis yang kotor ini ibumu?" dan mengucapkannya dengan perasaan jijik. dan melihat kejadian itu iapun memutuskan untuk kembali keistananya saja dan tidak mau melihat ibunya. yang menangis merasa tersakiti oleh anaknya itu. lalu siibu pulang dengan perasaan sedih dan merasa dipermalukan. sesampainya dirumah gubuknya kecilnya (harta peninggalan suaminya satu-satunya yang belum dijual untuk menemui anaknya) iapun berdoa, dan didalam doanya ini ia mengutuk anaknya menjadi batu. dan ketika hampir sampai diistananya terjadi badai yang sangat besar mengakibatkan kapal mereka semua hancur dan terdampar didepan pulau tempat dimana istana itu berada lalu sianak yang menyadari bahwa ia dikutuk ibunya karena sikapnya tadi ini mencoba berlutut minta maaf kepada tuhan dan ibunya akan tetapi barusaja ia hendak akan berkata datang sebuah petir yang menyambar dirinya dan berubahlah ia menjadi batu yang berbentuk seperti manusia sedang bersujud.

Tidak ada komentar: